Hai guys, sudah lama gue enggak nge-blog yah
Welcome banget di blog gue
Akhir-akhir ini tugas gue banyak banget
Gue sampe bingung mau ngerjain yang mana dulu
Kadang gue berfikir untuk menelantarkan semua itu
Namun, demi cita-cita IP 4,00, gue gak mungkin begitu
Oke, kali ini gue mau menceritakan sesuatu.
Yap, kesialan gue dari hari Selasa sampai Kamis
Pertama...
Rabu malam gue mengalami nightmare. Yap, mimpi buruk itu hadir begitu saja dalam hidup gue. Gue sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyeting mimpi gue biar enggak nightmare, tapi tetap enggak bisa. Lantas, gue cuma bisa pasrah dengan mimpi gue.
Kedua...
Nenek lampir gajah bunting yang adalah istri-dari-kakak-ipar-tante gue dateng. Gue emang gak suka sama dia sekeluarga sampai keturunannya, karena apa? Karena suaminya pernah ngomongin bokap gue. Entah fitnah atau bukan, tapi dia gak pantes ngomongin bokap gue, karena keluarga gue bukan bagian dari keluarga dia.
Dia datang masuk ke kamar utama mendapati gue yang sedang tertidur setelah mata kuliah pengganti di hari rabu. AC menyala karena cuaca memang panas, dan itu siang hari bolong. Gue yang tahu gajah bunting itu datang langsung syok. Karena apa? Karena tante gue biilang dia enggak jadi datang.
Apa kemungkinan dari kejadian ini?
Dia cuma mau kepo, apakah tante gue bener pergi ke Bangkok atau enggak. Soalnya, dia memang sudah berencana membawa anaknya yang juga gajah untuk jalan-jalan ke PRJ. But, my aunty want to go to Bangkok. So, otak dia itu jauh lebih picik dari gue. Pasti dia sengaja datang hanya untuk mencari tahu, benarkah tante gue ke Bangkok?
Kalau dia tahu tante gue ke Bangkok, dia enggak mungkin dengan lancang memasuki kamar utama. Gue yang tahu dan terganggu akan kehadirannya pun terbangun. Dia menaruh tasnya dan pergi. Gue yang syok dan takut diomongin langsung berfikir dia ke bawah.
Gue langsung mematikan AC untuk membenahi kamar dan turun ke bawah, karena tamu normal lainnya tentu seperti itu. Turun ke bawah untuk ngobrol di ruang tamu. Karena gue enggak mau diomongin kalau katanya gue enggak mau turun ke bawah menemui dia dan malah tidur di atas sepanjang hari dengan AC hidup. Namun apa yang terjadi? Enggak dengan gajah bunting itu. Dia masuk kembali ke kamar dan mau tidur. Dia nyerocos karena mendapati AC mati.
Dia bilang kalau di rumahnya ada tiga kamar dengan tiga AC dan enggak pernah mati. Waw, jadi kalau kalian semua mau tahu siapa penyebab global warmingnya Indonesia, ya si gajah bunting itu. Gue pun menghidupkan AC sepanjang hari tanpa mati.
Lantas dia dan anaknya yang juga gajah mandi. Gue heran, dia bahkan sampai tahu di mana tante gue menyimpan sikat gigi. Yap, gue mendengar perbincangan dia dengan anaknya:
A : Ma, ada sikat gigi gak?
G : Biasa nanguda mu nyimpan sikat gigi di lemari ini
Kondisinya gue di kamar melanjutkan tidur karena kondisi AC yang tidak boleh dimatikan. Daripada sayang mending gue lanjutin nguletnya. Gue pun keluar dan dia mandi di kamar mandi tante gue. Berasa kamar sendiri. Dan anak laki-lakinya pun ganti baju di kamar tante gue. Hellow kalian siapa??????
Lanjut lagi, mereka pergi ke rumah makan samapi dengan pukul setengah sepuluh malam. Gue pun cuek mengerjakan PR Menejemen Bisnis yang dosennya itu tulang gue. Gue pun bete menunggu duo gajah itu. Ya, gue harus mengunci kamar. Dengan sabar pun gue menunggu due nenek lampir itu.
Oh ya, ada yang ketinggalan. di awal kedatangan duo gajah itu, mereka langsung ngomongin orang. Iya belum apa-apa langsung menyudutkan sepupu dan keponakannya sendiri. Asataga...
Mereka pun datang. Sebelum tidur, si ibu gajah itu bertanya tentang kuliah gue yang memang dekat dengan rumah tante gue. Dan alasana masuk jam 8 itu membuat gue harus numpang di sana dan dia sudah gue beritahu.
Pagi pun datang. Gue berangkat kuliah dan tidak ada hal buruk yang terjadi. Gue berangkat seperti biasa, pamit dan sebagainya.
Ketiga...
Tab kesayangan gue rusak. Dan cuma butuh upgrade software. Beruntung sekarang gue sudah memakai Jelly Bean. Ini akan gue post dalam tulisan terpisah.
Keempat...
Tukang jam suplier dagangan gue ditangkep trantib. Padahal gue mau beli buat jualan dan gue pribadi. Ini menyebalkan sekali. Padahal lagi ada yang mesan.
Kelima...
Setelah Mbak gue pulang. Dia langsung bercerita kalau gajah bunting itu ngomongin gue ke sepupu gue. Gue yang lagi bete karena banyak masalah langsung naik darah. Iya, dia munafik banget. Di depan gue sok manis-manis. Dan masalah yang diungkit adalah mengenai AC dan kuliah gue.
Hello. lu pikir rumah tante gue hotel? Nginep aja sana di hotel kalau cuma mau datang, tidur, mandi, ngubek-ngubek lemari, pergi makan malam di luar sampe jam setengah 10 malam. Kalau gue jahat, udah gue kunci itu kamar biar elo tidur di luar.
Di depan gue dia sok manis banget, di belakang gue ternyata kejadian lagi kayak apa yang dialamin semua orang. Yap, ember bocor.
Dia pun mengumbar kuliah gue yang nebeng di rumah tante gue. Katanya gue punya orang tua di Jakarta, kenapa harus nebeng. Oke mau gue tegaskan.
Rumah gue di Bekasi, Jawa Barat
Kampus gue di Jakarta Pusat
Jam masuk, pukul 08.00 setiap hari
Itu jamnya macet dan armada busnya sedikit
Itulah yang menjadi pertimbangan.
Aneh, gajah bunting itu bilang kalau Bekasi itu Jakarta. Sejak kapan? Apakah sejak nenek moyang gue berubah jadi komodo? MUNGKIN!
Gue pun langsung meledak dan meluapkan semua emosi gue di facebook. Dia bisa jahat ke gue, gue bisa bikin bumi gonjang-ganjing. Dan seantero keluarga dari nyokap langsung tahu tentang masalah ini. Oke, gue sedikit puas.
Ada juga yang protes, katanya gue harus intelektual. Oke gue tegaskan. Menghadapi manusia intelektual memang harus dengan intelektual juga, tetapi untuk manusia munafik yang tidak berintelektual, halal semua cara. Mengapa? Karena dia udah nyolong start duluan, gue harus bisa nyolong finish lebih cepat dari dia. 200 kali lebih cepat. Karena dia bisa jauh lebih picik dari ini.
Seburuk-buruknya manusia adalah MUNAFIK. Karena apa? Karena dia memiliki sifat penjilat, bibir yang manis, hati yang busuk, pendusta, pembual, dan sebagainya.
"Saudaramu adalah orang yang mengasihimu" Fix dia bukan saudara gue secara kandung atau pun secara agama dan sebagainya.
Gue inget kata seseorang "Kamu tidak boleh terlalu nyaman dengan dunia ini karena semua manusia di bumi ini adalah kompetitormu, kecuali orangtuamu"
Oke, sekarang gue ngerti maksudnya.
Pesan gue, orang munafik itu sulit diketahui cirinya, tapi dari pengamatan, sekarang gue bisa menyimpulkan hal tersebut:
1. Manis di bibir ketika dia sedang dengan kita
2. Senang membicarakan keburukan orang lain
So, pesan gue, waspada aja!