Monday, 31 December 2012

What Do You Want to Do with Your Life?

Selamat Natal semua
Selamat Tahun baru juga.
Semoga Tuhan memberkati kita semua.

Lama yah  gak liat blog gue...

Iya, gak kerasa, sebentar lagi umur gue sudah hampir 20 tahun dan gue masih saja men-jomblo sampai saat ini. SURAM!!!

Now, i just wanna to share about my planning.

Apa yang ingin kamu lakukan lima sampai dengan sepuluh tahun lagi?
Rencanakan hidupmu, rencanakan apa yang ingin kamu lakukan.

Hidupmu adalah rencanamu, begitu pula dengan hidupku.

Rencana gue lima sampai sepuluh tahun ke depan adalah....

Gue kembali mengingat buku tahunan SMA gue, sepuluh tahun lagi gue akan menjadi : photografer profesinal.

Yap, dua tahun lalu, cita-cita gue adalah menjadi fotografer. Hal itu cukup beralasan, karena gue adalah anggota ekskul Jurnalistik bagian fotografi di sekolah.

Hal itu mungkin tidak akan menjadi prioritas gue, mengingat gue tidak berada di jurusan seni seperti fotografi.

Gue berada di jurusan Pendidikan Matematika di salah satu universitas ternama di Indonesia dan juga jurusam Manajemen Bisnis di dalah satu universitas ternama di Inonesia.

Inilah impian sesat mahasiswi yang merindukan minggu tenang.


Rencana gue adalah :
1.       Menerbitkan novel pertama gue, my lovely Greyli, menyusul novel-novel berikutnya.
2.       Tiga tahun lagi gue lulus dari jurusan Manajemen Bisnis gue itu, lalu menyusul Pendidikan Matematika gue.
3.       Setelah gue lulus dari Manajemen Bisnis, gue kerja di BUMN atau Kemenperin RI dan menjadi artis *sedikit absurd yah*.
4.       Setelah dua tahun, gue membuka usaha yang sudah gue impikan sejak SMA, yaitu Swisca Fashion and Bridal.
5.       Lantas, gue gak akan puas dengan pendidikan gue. Gue pengen banget dapet gelar M.B.A. dari universitas yang gue impikan, Swinburne, Australia.
6.       Tahun ketiga, gue memperluas usaha gue dengan membuat merk sendiri yang sampai sekarang gue juga gak tahu apa nama merknya.
7.       Lanjut gue ingin membuat toko roti impian gue, Swisca Bakery.
8.       Tahun ketujuh, gue sudah menjadi DIREJEN IKM.

Hmmm... sempat terfikir untuk menjadi seorang dosen *bukan mata kuliah matematika* di salah satu universitas, tetapi karena berhubung isu yang kurang enak didengar, gue pun mengurungkan niat mulia gue tersebut.

DIRJEN IKM, mengapa gue memilih profesi tersebut? Karena menurut Ibu Dra. Euis Saedah, M. Si., yang adalah DIRJEN IKM saat ini, Dirjen IKM itu harus sering berbelanja, dan berbelanja adalah hobi gue.

Mungkin itu saja rencana jangka sedang kehidupan gue. Untuk menikah, hmmm gue sih enggak punya target khusus, buat gue, karier adalah yang utama.

So, Manajemen Bisnis akan membawa gue pada kehidupan yang sesungguhnya, sesuai kata-kata si gembul, kakak gue yang paling ganteng se-Kelapa Gading.

Untuk Pendidikan Matematika, gue rasa gue akan menjadi guru, guru yang baik untuk anak-anak gue kelak. Agar kelak, ada anak gue yang menjadi dokter, cita-cita gue saat SMA.

Gue bahagia banget bisa diberi kesempatan untuk berkuliah di jurusan ekonomi. Jurusan yang memang gue suka. Namun, bukan artinya gue akan menelantarkan matematika gue. Gue hanya ingin fokus. Fokus menjadi seorang pengusaha, sama seperti Alm. Dera dulu.

Oke, ini cuma rencana gue, seorang mahasiswi yang butuh minggu tenang sebelum UAS, gak usah dipikir panjang, semua orang berhak mengatur hidupnya, semua orang berhak membuat rencana, tidak boleh ada yang menghalanginya dan inilah rencana hidup gue.

Untuk pernikahan sendiri, gue sudah mengusung beberapa rencana. Kalau membaca rencana yang gue buat, kalian akan membayangkan berapa besarnya dana yang akan dikeluarkan, but this is my life and my dream.
1.       Pre-wed  -  outdoor – hutan – bridal pendek putih – indoor – bridal pink pendek
2.       Pemberkatan nikah – bridal putih panjang
3.       Resepsi siang – bridal cokelat – garden party
4.       Resepsi malam – bridal biru – winter or rainy party

Ini sih Cuma khayalan gue aja, kejadian syukur, enggak? I don’t care. So,sebelum semua tambah ngaco, lebih baik gue akhiri tulisan gue ini. Bye J

This is my life, if you don’t like, please get out from my life.
Gue gak pernah nyuruh lo ada di kehidupan gue, jangan terlalu mencampuri urusan gue, kalau Anda tidak suka, silahkan tinggalkan saya.

Tuesday, 4 December 2012

Alasan Mengapa Aku Tidak Mau Menjadi Guru

"Gurunya belum ngajarin, Bu."
"Gurunya cuti hamil"

Itulah kata-kata yang sering terlontar dari mulutku dan teman-temanku dulu.
Kami selalu menyalahkan guru. Ya, guru. Sosok yang menjadi panutan dan ditiru oleh murid.

Sejenak aku mengingat tentang profesiku kelak.
GURU!!!
 Ya, guru.
Dari tanganku kelak akan lahir banyak orang sukses atau akan lahir pemimpin dunia atau dokter yang adalah cita-citaku dulu.
Namun, dari tanganku juga akan lahir sosok penipu atau penghancur bangsa kelak.

Aku ingat, kata salah seorang dosenku, "Guru akan melahirkan orang baik dan juga penipu, karena ketika guru salah dalam mengajarkan, maka guru tersebut sudah membohongi muridnya yang akan menjadi turun temurun."

Guru memiliki peran yang sangat penting. Guru bisa membuat seseorang menjadi jauh lebih baik atau menjadi jauh lebih hancur.

Guru, guru, ya, guru, sosok yang sangat penting dalam dunia ini. Tanpanya, apalah jadinya dunia ini.

Peran guru yang sangat besar. Tanggung jawab guru yang sangat besar, itulah yang sangat berat. Itulah yang tidak bisa kujalankan.
Sejenak, mengingat kelakuanku pada guruku, terutama ketika SMA, ketika seorang guru menangis keluar dari kelasku, ketika seorang guru berkata "amit-amit" ketika bertengkar denganku, ketika itu aku khawatir.

Akan menjadi guru seperti apa aku kelak? 
Pertanyaan yang selalu muncul dalam benakku.

Aku selalu haus akan materi, aku benci ketika seorang guru tidak mengajarkan sebuah materi padaku, ketika seorang guru melewati materi yang beliau anggap mudah atau karena beliau tidak mengerti. Aku benci saat-saat seperti itu.

Inilah mengapa aku takut menjadi seorang guru. Aku selalu introspeksi pada diriku, aku selalu haus akan materi baru, bagaimana jika muridku akan seperti diriku? Haus akan materi. Bagaimana jika kelak aku tidak bisa menjawab materi yang ditanyakan itu?

"Guru tidak harus tahu tentang semua, tetapi guru harus tahu apa yang dia tidak tahu."

Itulah yang selalu kuingat. Perkataan dosenku di kampus tercintaku.
Sebuah pernyataan yang menjawab pertanyaanku selama ini. Ya, aku harus tahu apa yang tidak aku bisa dan mencari cara bagaimana untuk memcahkan masalah itu.

Aku teringat dengan salah satu mantan muridku yang berasal dari sekolah Khatolik ternama di Jakarta. Kala itu, dia bertanya tentang materi yang tidak aku kuasai, bahkan aku sudah bertanya pada teman sekelasku dan mereka semua menyerah tanpa syarat. Ini salah siapa?

Bagaimana kelak jika hal ini terulang kembali, apa yang harus aku lakukan?
Ketika hal itu terulang kembali, aku pasti akan merasa tidak pantas menjadi seorang guru, menjadi sumber ilmu bagi muridku. 

Inilah yang membuat aku selalu ragu menjadi seorang guru, satu hal lagi, ketika aku lebih memilih mengundurkan diri daripada mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan jati diriku.

Sejak dulu, aku suka sekali dengan fashion, bagaimana mungkin jika aku harus menggunakan pakaian sebagaimana seorang guru yang  sesungguhnya? Aku bahkan lebih memilih cara berpakaianku daripada pekerjaanku.

Entahlah, aku rasa, aku memang tidak pantas menjadi seorang guru. Aku tidak suka. Aku benci itu.  

Monday, 19 November 2012

Persahabatan Bagai Kepompong

Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu.

Kalian pasti tahu kan lirik lagu di atas?
Hahaha....
Kepompong milik Sindentosca
Lagu ini sempat nge-trend ketika gue masik duduk di bangku SMA, tepatnya di kelas 1 SMA.

Itu adalah lagu kebangsaan genk gue kala itu.
Bahkan, temen gue yang namanya Cindy, kami panggil dengan nama "Sindentosca".
Kenapa? Karena dia pencetus pertama lagu tersebut di antara kami.

Mendadak gue kangen banget sama lagu itu. Di zaman sekarang, lagu-lagu lebih banyak mengalir ke arah cinta, berbeda dengan Sindentosca.
Gue rindu lagu itu.

Sekarang, lagu itu benar-benar mengilhami kehidupan persahabatan gue, penasaran? 
Check this out guys.

Dulu kita sahabat
Teman begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari


Dulu, kita itu sahabat, kita melakukan banyak hal bersama. Selalu bersama dalam suka dan duka. Kita memang sangat dekat. Bahkan sinar mentari tidak bisa mengalahkan kehangatan kebersamaan kita.

Dulu kita sahabat
Berteman bagai ulat
Berharap jadi kupu-kupu

Kami sama-sama sedang dalam pencarian jati diri. Kami semua bagaikan seekor ulat yang ingin berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Kami sam-sama ingin menjadi orang yang berhasil di dunia kami masing-masing.

kini kita melangkah berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karna sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Namun itu karna ku sayang 

Sekarang, kita sedang berkuliah di tempat yang berbeda. Jauh satu sama lain. Jarang bertemu dan kerinduan menyelimuti kita semua. Namun, hal itu karena sebuah alasan. Karena kita akan berhasil. Karena kita akan menjadi kupu-kupu yang cantik. Sangat cantik.

 
Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah

Persahabatan kita akan mengubah kita menjadi kupu-kupu yang cantik. Saling mendukung. Semua itu tidak mudah, tapi aku yakin, kita akan bisa menghadapinya. Aku yakin kalau kita akan keluar sebagai kupu-kupu yang cantik, yang disukai banyak orang.

Semua yang berlalu
Biarkanlah berlalu
Seperti hangatnya mentari
Siang berganti malam
Sembunyikan sinarnya
Hingga ia bersinar lagi

Yang lalu biarlah berlalu. Tataplah masa depan kita. Persahabatan ini tidak akan sirna walau siang akan berganti malam dan malam akan berganti siang. Hingga mentari dan bulan tidak bersinar lagi, hingga persahabatan kita menggantikan sinar mereka.

dulu kita melangkah berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karna sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Namun itu karna ku sayang 
 

Aku sayang kalian, apa pun yang terjadi. Bagaimana pun kalian, aku tetap sayang kalian.

For my beloved friends, STS + H

Thursday, 8 November 2012

GREYLICIOUS

Selamat sore November :* 
Selamat sore bulan hujan.

Hari ini, tepat di hari kedelapan aku menapaki kakiku di bulan hujan ini. Yap, aku sangat menyukai musim hujan. Musim di mana kodok bernyanyi merdu, musim di mana hujan terjun bebas dari langit, musim di mana banjir akan melanda bumi pertiwi. Aku suka air, aku suka banjir, tapi aku tidak suka kodok.

Berbicara seputar kodok, aku mau kasih bocoran sedikit tentang isi Greylicious, novel keduaku. Aku gak mau kalau Greylicious bernasib sama seperti The Power of Blue yang luluh lantah terserang virus.

Kali ini, gue masih menyajikan judul novel yang berbau dengan warna. Sedikit bocoran saja, itu akan menjadi ciri khas gue, soalnya, waktu SMA, kata guru bahasa Indonesia gue, setiap penulis pasti punya ciri sendiri dalam tulisannya. Oke... oke... gue bukan guru bahasa Indonesia.

Greylicious, sebuah penantian besar yang sangat lama. Sebenarnya ceritanya diangkat dari kisah SMA gue ditambah dengan imajenasi liar yang ada di kepala gue, so, itu bukan sepenuhnya kisah nyata.

Sebenarnya, naskah itu sudah gue tulis sejak lulus SMA, hampir satu setengah tahun lamanya, tetapi semua itu terkendala oleh malasnya gue mengetik dan juga bingungnya gue mau membawa ke mana Greylicious itu sendiri.

Banyak pihak yang bertanya-tanya tentang kelajutan hidup anak gue yang satu itu, terutama pihak penerbit. Dan taraannngggg, sudah lewatlah deadline novel gue, dan gue frustasi lagi.

Di hari bahasa kemarin, gue mendapat teman baru. Seorang penulis asal Indonesia yang tinggal di Belanda, yang ternyata adalah penulis yang bernaung di penerbit tempat gue bekerja dulu.

Si Mbak penulis itu memberi semangat gue untuk menyelesaikan sisa-sisa naskah gue, dan gue pun bersemangat kembali.

Greylicious, sebuah kenangan di masa terindah gue. Masa di mana hidup yang sesungguhnya pernah gue rasakan. Novel ini beraliran romance. Iya, gue mengambil romance sebagai aliran novel gue karena tuntutan beberapa pihak. Mungkin setelah gue punya nama besar di dunia kepenulisan, gue akan membuat novel dengan aliran abstrak, sesuai dengan yang gue mau.

Bab yang paling gue suka adalah bab ketiga " RANIDAPHOBIA". Bab paling menyenangkan menurut gue. Inti dari kehidupan SMA gue. Cinta dan phobia gue akan kodok. 

Bab tentang seseorang spesial di masa SMA gue. Cinta pertama tepatnya. Novel gue ini juga berisi tentang wejangan-wejangan yang gue sendiri sebagaiu penulisnya gak ngerti kenapa gue bisa nulis seperti itu. Pokoknya, Greylicious akan menjadi seperti sebuah diari bagi anak SMA. Akan menjadi spesial sama seperti spesialnya warna abu-abu dalam kehidupan anak SMA.

Novel gue yang satu ini pasti tebit. Pasti. Setidaknya di tahun 2013 nanti :)


Friday, 19 October 2012

Selamat Datang Oktober, Selamat Datang Bulan Bahasa

Sekarang sudah memasuki bulan Oktober. Telat sih, tapi apa boleh buat, daripada tidak sama sekali. Akhir-akhir ini kesibukan gue mulai membabi buta, gue bahkan lupa bagaimana waktu tidur yang tepat. Banyak hal yang terlewatkan dalam hidup gue. Banyak hal menyenangkan yang telah gue sia-siakan.

Gue sedikit khawatir dengan kondisi kejiwaan gue di masa remaja gue ini, karena apa? Karena gue banyak kehilangan momen-momen menyenangkan layaknya seorang remaja normal lainnya. Kegiatan gue akhir-akhir ini cuma kuliah-pulang-ngerjain PR-kuis.

Gue lupa bagaimana wujud mall, bioskop, aroma popcorn, dan sebagainya. Gue kangen itu semua.

Itulah alasan mengapa gue lupa menulis di blog pribadi gue ini.

Selamat datang Oktober :)

Oktober... Oktober si bulan Bahasa... Bulan Bahasa itu jatuh di bulan Oktober, tepatnya 28 Oktober. Entah apa yang mau gue tulis, mendadak gue lupa.

Gue itu cinta banget sama yang namanya bahasa Indonesia. Walaupun gue itu punya background matematika dan manajemen bisnis, pekerjaan gue tetaplah seorang editor novel, walaupun gue sudah dipecat karena IP bahasa Indonesia gue yang menjijikkan. Gue tidak masalah sih sama nilai gue itu, gue tahu diri banget akan kesalahan gue, yaitu UTS dan UAS susulan. Beruntung gue gak dikasih nilai E.

Oleh sebab itu, di kampus gue yang baru, gue berjuang mati-matian untuk memperbaiki kesalahan gue, target gue, gue bisa dapet nilai A untuk matakuliah yang satu ini. HARUS!!!

Di bulan bahasa ini, gue UTS. Gak asik banget yah. gue rindu, rindu adanya kegiatan bahasa di kampus gue. Gue ga tahu yah, gue yang kuper atau memang tidak ada seminar di kampus gue tahun ini. Gue berharap banget ada seminar dengan pembicara Alitt Susanto, penulis idola gue.

Di bulan Bahasa ini, harapan gue hanya satu, yaitu semua warga negara Indonesia mulai menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Mulailah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, jangan lagi menggunakan bahasa 4L4Y5, terutama bagi mahasiswa dan mahasiswi yang notabene-nya adalah kaum intelektual. 

Gue cinta bahasa Indonesia :)

Oh iya, ternyata deadline novel gue itu jatuhnya di bulan ini, bulan bahasa, tepatnya 28 Oktober, tapi sayangnya belum kunjung selesai, mungkin bulan April 2013 akan terbit, doakan yah karena novel berikutnya akan terbit 14 Februari 2014 untuk edisi valentine. Kalian akan rasakan betapa dahsyatnya romantika novel ketiga gue di valentine dua tahun lagi.

Walaupun gue jomblo, bukan artinya gue tidak bisa menulis dengan penuh romantis loh. Buktikan saja nanti.

Oke, di bulan Bahasa ini, bulan penuh kesibukan, bulan penuh jadwal UTS, gue harap kalian semua tidak malu menggunakan bahasa Indonesia, karena kalau bukan kita yang menggunakan, siapa lagi dong?

Malu dong di Australia sana, bahasa Indonesia sudah diakui, namun kita sebagai warga negara asli yang memiliki bahasa Indonesia tapi malah malu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Oke, sekian dulu dari saya, selamat bulan Bahasa..

Dadaaahhhh...

*peluk buku EYD* *peluk buku Bahasa Indonesianya Pak zaenal*

Thursday, 11 October 2012

Ke Mana Perginya Hujan Yah?

Oktober sudah datang, tetapi hujan takkunjung datang.

Akhir-akhir ini gue banyak banget ngeluh. Gue sadar sama kekurangan gue yang satu ini, tapi itu semua beralasan kok. Alasannya adalah karena alergi gue kumat.

Gue punya kulit  sensitif yang alergi banget sama yang namanya debu dan panas. Kalau udara panas, tangan gue pasti bentol-bentol dan bengkak, ditambah lagi bagian leher dan punggung. Sangat menyiksa.

Pernah ada satu cewek yang katanya "model" marah-marah di facebook gue karena gue ngeluh sama iklim Indonesia. Gue dituduh tidak bangga dengan Indonesia. Gue heran sama si mbak model-modelan itu, apa hubungannya bangga pada Indonesia  dengan keluhan alergi gue? Sebenarnya dia model apa sih?

Gue diusir dia dari Indonesia, entah apa maksudnya. Gue bukan tidak bangga sama Indonesia, maksud gue adalah kenapa di Indonesia ga hujan-hujan juga.

Buat mbak modelnya, sana cari dulu di KBBI, apa itu arti kata bangga ya mba, baru marah-marah sama saya.

Biasanya alergi gue baru sembuh kalau Jakarta sudah banjir bandang. Jangankan banjir, gerimis saja belum turun.

Ke  mana perginya hujan yah? Ke mana perginya para kodok yang sering bernyanyi merdu kala hujan datang? Ke mana perginya pelangi yang indah setelah hujan? Ke mana perginya calon pacar gue? #ehh

Gue kangen hujan, gue kangen aroma tanah sehabis hujan. Aroma yang sangat menenangkan hati. Aroma yang begitu khas, yang mampu membuat gue terlelap bersama sepoi-sepoi angin.

Hujan, cepatlah datang, aku rindu padamu. Aku rindu membuat tulisan-tulisan indah kala engkau hadir dalam hari-hariku. Aku rindu sejuknya angin kala engkau puas membasahi bumi.

Hujan, seandainya kamu tahu, kamu lebih indah daripada mentari yang selalu menyinari bumi, karena setelah engkau pergi, banyak hati yang bahagia menyambut indahnya pelangi.

Cepat datang yah hujan :)

CINTA

Tuhan telah menganugerahkan kita sebuah hati. Mengapa hanya satu? Agar kita tetap setia mencintai satu orang saja. Tuhan telah memberikan cinta kepada setiap umatnya.

Cinta, satu kata yang singkat, mengandung banyak arti, mampu membuat banyak persepsi, dan mampu mengubah segalanya.

Semua orang pasti tahu apa itu cinta. Semua orang pasti pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Cinta kepada Tuhan, orangtua, sesama, peliharaan, dan cinta kepada lawan jenis.


Cinta itu indah. Cinta itu penuh warna. Cinta kepada lawan jenis. Cinta yang sesungguhnya. Cinta itu tulus dan ikhlas. 

Cinta selalu membuatku berdebar. Membuat jantungku bekerja lebih cepat kala bersamanya, membuat mataku taksanggup menatap matanya, dan membuatku merasa amat nyaman.

Cinta bekerja begitu cepat, seperti sebuah permainan. Cintalah yang membuat hidup manusia menjadi penuh warna. 


Cinta itu indah, cinta itu bagaikan sebuah bunga di taman, selalu indah dipandang. Selalu membuat orang ingin mengunjunginya. Cinta itu akan terus tumbuh dan mekar sehingga akan menghasilkan kehidupan yang indah seperti bunga bermekaran di taman. Cinta... Aku selalu ingin merasakan jatuh cinta.


Cinta adalah ... ketika hati kita bersatu. Ketika kamu memberi hatimu dan aku memberi hatiku dan kita jadikan satu. Menjadi satu, bukan dua. Karena hatiku dan hatimu melebur menjadi satu.

Tatapan matamu selalu membuatku takberdaya. Senyumanmu, itulah yang selalu aku rindukan. Kala senja menampakkan wajahnya, selalu ingin kulihat senyuman indah pada wajahmu. Kala mentari pergi meninggalkanku, aku ingin cahaya matamu yang menerangi malamku.

Kala pertama kita berjumpa, dirimu berhasil menggetarkan jiwaku. Mungkin terkesan aneh, tetapi hatiku telah memilih dirimu. Memilih hatimu dan aku mencintaimu.

Raut wajahmu selalu terlukis dalam benakku. Kala aku merindukanmu, senyuman itu nampak jelas dalam ingatanku. 

Cinta, jangan biarkan oranglain merusak senyumanmu selamanya. Jangan biarkan cahaya matamu padam saat malamku tiba. Jangan biarkan aku terpuruk dalam kegelapan.

Cinta, entah apa yang harus kukatakan, aku mencintaimu...




Thursday, 27 September 2012

September Ceria

Kata orang, September itu adalah bulan ceria tetapi tidak untuk gue. Kali ini gue bingung mau bahas apa. Entahlah, gue mumet banget.

Mungkin gue cerita-cerita aja kali yah tentang pengalaman gue di bulan ceria ini.

Gue enggak tau kenapa sampai ada lagu "September ceria", mungkin tahun lalu September gue cukup ceria, tapi tahun ini? Gak ceria-ceria banget sih.

Mulai dari 5 September 2012. Mulai saat itu, gue resmi berkuliah di dua tempat. Pertama di Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Kementrian Perindustrian RI dan kedua di Universitas Indraprasta (UNINDRA) PGRI.

Tanggal 5 September 2012, gue mengisi KRS gue di UNINDRA, dan mulai saat itulah beban gue bertambah. Yang awalnya di STMI gue mendapat 21 SKS, kini bertambah 19 SKS di UNINDRA. Jadi, total SKS gue saat ini adalah 40 SKS.

Di awal, gue berniat hanya mengambil beberapa SKS di UNINDRA, tetapi karena sistemnya paket, jadi gue harus mengambil semua. Dan masalah pun datang *jeng jeng jeng*

JADWAL. Yap, jadwalnya bentrok. Sesuai jadwal, gue hanya bisa mengambil 2 matakuliah. Sumpah demi apa pun juga gue pengen banget prioritasin UNINDRA gue.

Dan karena dengan berbagai cara sesuai ketentuan dengan revisi KRS, gue berhasil mengambil 19 SKS tersebut, tetapi sampai saat ini gue masih belum tahu apakah revisi KRS gue di acc atau tidak, kalau tidak? Berarti gue kehilangan beberapa SKS.

Yang kedua adalah Kebun Raya Bogor.

Jadi, waktu pilkada Jakarta, STMI dan UNINDRA itu libur, so kelas gue, R3F UNINDRA pun mengadakan acara ke Kebun Raya Bogor (KRB).

Gue pun langsung membuat dress code merah. Kenapa merah? Karena kita mau kehutan. Hutan itu hijau, dan kalau mau kelihatan waw, maka harus menggunakan pakaian yang warnanya kontras, dan itu merah.

Di KRB sebenarnya tidak terlalu seru karena banyak yang tidak gue lihat. Ibarat cuma masuk, jalan keliling, pulang. Tapi sudahlah. 

Apa yang gue lakukan? Ya tentu saja foto-foto. Gue sangat menyayangkan karena gue gak pakai wedges. Kenapa? Karen gue mau ke hutan, capek gila kali yah pake hak tinggi jalan kaki seharian.

Foto-fotonya....

Welcome to KRB






Mungkin itu saja kali yah fotonya, selengkapnya bisa di lihat di facebook.

Oh yah, entah mengapa, di bulan ceria ini gue berfilsafat. Gue pengen jadi DOSEN SPJD PGRI. Hahahha...
Terkesan aneh yah, tapi itulah hati. Panggilan hati sih. Gue pengen mahasiswa UNINDRA bangga berkuliah di UNINDRA. Maka dari itu gue pengen memprioritaskan kampus kebanggaan gue itu.

Oke, berhubung besok gue jadwal kuliahnya padat, sampai di sini dulu yah. Bye....

Monday, 10 September 2012

Cuma di R2F

Kemarin mendadak gue kangen banget sama R2F. Mungkin itu sindrom karena hari ini adalah hari pertama gue jadi mahasiswi R3F.

Di R2F, banyak hal yang gue lakukan. Mendadak tadi malam gue membuat hastag #cumadiR2F di twitter, dan ini hasilnya:
belajar profesi kependidikan sambil update status fb dan komen-komenan 
ikut UTS dan UAS susulan untuk satu matkul yang sama 
Punya temen makan temen? 
Dibilang mau nikah gara-gara gak ikut UTS  
bisa request jadwal matkul khusus PKN 
Kuliah pake extention 
Matkul b.Inggris gak punya jadwal pasti 
suka stres kalo ada presentasi Filsafat MIPA 
Sarapan pas matkul profesi kependidikan 
makan cemilan diem-diem pas kelasnya Pak Parlan matkul Profesi Kependidikan 
Dapet jeda matkul 5jam 
Dibilang model (ini rada absurd yah, gue bukan model, gue Swisca) sama dosen 
Dosen tau kerjaan gue yg sesungguhnya 
Dapet tugas bikin syuting-syutingan
Jalan-jalan ke istana negara 
Nyanyi-nyanyi di kelas 
Ke toilet ketemu tomcat 
Foto-foto sama dosen narsis  ngajar kita lagi dong, Pak Randi :)
Ketemu dosen ganteng kayak Pak Reza  semoga ketemu di R3F Pak. Amin
Kuliah pagi jam 7.30 di lantai 5 tanpa lift 
TomCat Lovers  :-)
Kuliah pake dress, pake wedges 11cm 
Diminta tanda tangan sama dosen 
Diminta foto bareng sama dosen 
berantem gara-gara ganti-ganti jadwal matkul komputer 
Hampir satu kelas naksir Bapak kece 
Gue mulai jatuh cinta sama profesi kependidikan 


Itu adalah koleksi  gue, Ayu dan Arun di twitter selama tadi malam. Entah mengapa gue kangen kalian.

Di setiap gue kangen, gue selalu lihat video di bawah ini





Masih ada video lainnya, nanti kapan-kapan di upload.

Oh ya, ini minggu kedua gue di kampus baru gue, gue punya cerita seru.

Yang pertama, betapa bangganya gue, ternyata di kampus gue itu menggunakan buku bahasa Indonesia yang digunakan di UNINDRA. Buku yang ditulis oleh Guru Besar di kampus kita, hahahha. Bangga gue. Sangking bangganya gue, gue sampai bertanya "Ibu lulusan Unindra ya?" dan dosen gue berkata "bukan". hahahha

 Lalu, gue itu berasa jadi mahasiswi pintar di kelas. Bagaimana tidak, ada matakuliah yang sudah pernah gue pelajari sebelumnya di UNINDRA.
Contohnya tadi waktu dosen gue bertanya apa arti nama Indonesia, gue pun langsung menjawab :
D : Ada yang tau tidak apa arti nama Indonesia?
Berulang kali dosen gue bertanya, akhirnya karena tidak ada yang menjawab, berbekal buku bahasa Indonesia yang selalu gue bawa ke kampus *karena untuk membimbing gue menyelesaikan tugas karya ilmiah gue* dan gue inget kalau gue pernah diberi tahu tentang arti kata Indonesia, buru-buru gue langsung tunjuk tangan.
S: Saya tau, Pak
D : Iya apa?
S : Indonesia berasal dari kata Hindus dan *lupa*, jadi intinya artinya itu Kepulauan yang dipengaruhi oleh Hindu. *Begitulah kira-kira*
D : Kamu tahu dari mana?
S : Dari dosen saya , Pak
D : Iya siapa yang mengatakan seperti itu?
S : Namanya Pak Randi
D : Maksud saya, siapa filsuf yang mengatakan seperti itu?
S : Nah itu yang saya gak tau, Pak

Sekejap pasti dosen gue stres punya mahasiswi kayak gitu. Ampun Pak, ampun :(

Lalu, hari ini sebagai hari pertama sebagai mahasiswi R3F, gue merasa syok melihat keadaan Unindra yang baru. Gue bangga sama gedung kita. Gue udah pamer ke nyokap, tapi ditanggapi dingin. Oke, gue tetap akan menjadi mahasiswi UNINDRA, setidaknya gue duet cuma sekitar 4-5 semester ke depan. Doakan aku kawan :)


SYBS