Thursday, 8 November 2012

GREYLICIOUS

Selamat sore November :* 
Selamat sore bulan hujan.

Hari ini, tepat di hari kedelapan aku menapaki kakiku di bulan hujan ini. Yap, aku sangat menyukai musim hujan. Musim di mana kodok bernyanyi merdu, musim di mana hujan terjun bebas dari langit, musim di mana banjir akan melanda bumi pertiwi. Aku suka air, aku suka banjir, tapi aku tidak suka kodok.

Berbicara seputar kodok, aku mau kasih bocoran sedikit tentang isi Greylicious, novel keduaku. Aku gak mau kalau Greylicious bernasib sama seperti The Power of Blue yang luluh lantah terserang virus.

Kali ini, gue masih menyajikan judul novel yang berbau dengan warna. Sedikit bocoran saja, itu akan menjadi ciri khas gue, soalnya, waktu SMA, kata guru bahasa Indonesia gue, setiap penulis pasti punya ciri sendiri dalam tulisannya. Oke... oke... gue bukan guru bahasa Indonesia.

Greylicious, sebuah penantian besar yang sangat lama. Sebenarnya ceritanya diangkat dari kisah SMA gue ditambah dengan imajenasi liar yang ada di kepala gue, so, itu bukan sepenuhnya kisah nyata.

Sebenarnya, naskah itu sudah gue tulis sejak lulus SMA, hampir satu setengah tahun lamanya, tetapi semua itu terkendala oleh malasnya gue mengetik dan juga bingungnya gue mau membawa ke mana Greylicious itu sendiri.

Banyak pihak yang bertanya-tanya tentang kelajutan hidup anak gue yang satu itu, terutama pihak penerbit. Dan taraannngggg, sudah lewatlah deadline novel gue, dan gue frustasi lagi.

Di hari bahasa kemarin, gue mendapat teman baru. Seorang penulis asal Indonesia yang tinggal di Belanda, yang ternyata adalah penulis yang bernaung di penerbit tempat gue bekerja dulu.

Si Mbak penulis itu memberi semangat gue untuk menyelesaikan sisa-sisa naskah gue, dan gue pun bersemangat kembali.

Greylicious, sebuah kenangan di masa terindah gue. Masa di mana hidup yang sesungguhnya pernah gue rasakan. Novel ini beraliran romance. Iya, gue mengambil romance sebagai aliran novel gue karena tuntutan beberapa pihak. Mungkin setelah gue punya nama besar di dunia kepenulisan, gue akan membuat novel dengan aliran abstrak, sesuai dengan yang gue mau.

Bab yang paling gue suka adalah bab ketiga " RANIDAPHOBIA". Bab paling menyenangkan menurut gue. Inti dari kehidupan SMA gue. Cinta dan phobia gue akan kodok. 

Bab tentang seseorang spesial di masa SMA gue. Cinta pertama tepatnya. Novel gue ini juga berisi tentang wejangan-wejangan yang gue sendiri sebagaiu penulisnya gak ngerti kenapa gue bisa nulis seperti itu. Pokoknya, Greylicious akan menjadi seperti sebuah diari bagi anak SMA. Akan menjadi spesial sama seperti spesialnya warna abu-abu dalam kehidupan anak SMA.

Novel gue yang satu ini pasti tebit. Pasti. Setidaknya di tahun 2013 nanti :)


No comments:

Post a Comment