Friday, 27 July 2012

Sejuta Cinta dari Sejuta Sahabat (STS + H)

Sudah di penghujung bulan Juli, sudah saatnya gue mengakhiri bulan penuh cinta yang sekarang jadi bulan penuh prahara.
Banyak banget masalah hati yang datang ke gue, heran deh.
Move on Swis!!! Move on!!

Kali ini gue mau membahas para sahabat gue. Gue punya banyak sahabat, diantaranya:


STS + H
Apa sih STS + H itu? 
Itu adalah :
Sisca
Tiur (Vanny)
Swisca
+
Hilda

Kita itu memang hidup berempat dari kita SMA kelas 1 sampai saat ini kita kuliah di semester 2. STS + H itu punya ciri, yaitu kita memiliki belahan rambut ke arah kiri dan semuanya rambut kita itu hasil dari proses pelurusan *ke salon, lurusin rambut*


Waktu kelas 2 SMA kita memang dipisah. Waktu kelas 3 juga kita dipisah, gue sekelas dengan Vanny dan Hilda sekelas dengan Sisca. Namyn, berkat perjuangan kita, berhasillah kita satu kelas. Hahahah. 12 IPA 5.

Kita memang unik, sangat unik. Mengapa? Gak tahu.
Hilda, Sisca dan Vanny itu memakai kacamata, sedangkan gue? Enggak. Belakangan gue tahu mata gue sudah mulai min, kanan min sepertiga dan kiri min setengah, tapi gue tetap enggan memakai kacamata.

Hobby STS + H itu sama, apalagi kalau bukan roadshow mall to mall, hangout, hunting aksesoris, dan foto-foto.

Beberapa cuplikan foto kita....


Sisca - Hilda - Swisca - Vanny

Sisca - Hilda - Swisca - Vanny

Sisca - Hilda - Swisca - Vanny

Sisca - Hilda - Swisca - Vanny

Sisca - Hilda - Dyah - Swisca

Swisca - Sisca - Hilda

Vanny - Sisca - Swisca - Hilda


Hilda - Sisca - Vanny - Swisca - Mayang

Banyak hal yang kita lakukan bersama, dan mereka adalah alasan ketiga gue kenapa gue lebih memilih UNINDRA daripada BRAWIJAYA. Mereka semua mendukung gue ketika gue dinyatakan diterima di Brawijaya, terutama Vanny yang sampai telepon gue malem-malem sambil nangis dan maksa gue buat ngambil Brawijaya. Tapi, apa artinya gue tanpa kalian?

Di kampus gue belum menemukan sosok seperti kalian, yang cinta gue apa adanya, yang menerima semua kelakuan bodoh yang gue lakukan. 

Hilda, si super bawel yang punya sejuta motivasi buat gue, kayak anak kecil  tapi orangnya rame banget dan itu yang gue suka. Kenapa? Karena gue gak suka sama orang pendiam. Hahaha

Sisca, mungkin nama panggilan kita sama, itulah sebabnya banyak orang yang lebih sering memanggil gue Sisca. Gak terima gue woi!. Teman gue dari SD, gak nyangka bakal ketemu di SMA juga. u.u. Teman satu les gue, teman gue mem-bully tutor-tutor les. Orangnya gak bisa nyebrang sendiri, gue gak ngerti sekarang dia kalau mau nyebrang jalan minta ditemani sama siapa.

Vanny. Teman gue yang kalau mikir paling lama, kalau janjian datangnya paling lama (paling jam karet) dan kalau pulang paling duluan. Paling sok sibuk. Biar gimanapun keadaan dia, dia tetap sahabat gue. Gak akan tergantikan *kekurangannya*

And then, gue Swisca. Gue punya segudang kesibukan, tanpa mereka apalah gue? Siapa yang menghibur gue? Gak ada. 

Lalu selanjutnya adalah 

ENAS KRISPA LORA
Personil dari d'kompors ini memang paling dekat dengan gue, kenapa? Karena kita punya banyak kesamaan.
1. Lahir pada bulan yang sama
2. Sama-sama tidak menyukai tempat kita kuliah
3. Les di tempat yang sama
4. Sama-sama menyukai pria dengan nama yang sama
5. IP semester 1 sama
6. Sama-sama aneh
7. Sama-sama gak jelas
8. Sama-sama suka sedih sendiri
9. Sama-sama melankolis
dan berbagai kesamaan lainnya.

Di awal perkuliahan, gue memang lebih dekat dengan Lora, kenapa? Karena hanya dia satu-satunya penghuni Bekasi yang tidak memiliki kesibukan. Kini, Lora sibuk banget dengan semua aktivitasnya, gue terlupakan. Ritual malam gue itu biasanya telepon Lora. Iya, gue cuma ngisi pulsa indosat gue kalau gak karena masa aktif habis ya karena mau telepon Lora.

Di awal semseter pertama, gue dan Lora kuliah di tempat yang sama-sama kita gak suka.
Kala itu, gue menjabat sebagai Duta Galau 1 dan Lora sebagai Duta Galau 2.
Kerjaan kita yah hanya meratapi nasib dan berusaha secepatnya hengkan dari tempat kita masing-masing.

SNMPTN pun datang. Gue hanya ikut-ikutan Lora iktu SNMPTN. Kenapa gitu? Iya di semseter kedua, gue menemukan secercah harapan dari Tuhan, gue tahu kalau Tuhan menginginkan gue untuk menjadi seorang guru. Namun bagaimana dengan Lora? Dia tetap pada pendiriannya. Perempuan tangguh!

Gue pun memutuskan ikut SNMPTN tanpa diketahui oleh siapa pun termasuk orangtua gue. Jurusan pertama gue itu sama dengan jurusan pertama Lora, mengapa? Karena gue berharap kita diterima di Universitas itu, nyatanya? Tuhan tidak mengizinkan, Gue diterima dan Lora diterima, tapi dia diterima di tempat lain.

Sejak semester kedua, gue memutuskan untuk melepas masa jabatan gue sebagai Duta Galau 1 kepada Lora dan beralih menjadi Duta Tuna-Asmara, kenapa? Karena gue jomblo.
Tapi tetap saja Lora tetap galau.

Lora mungkin akan meninggalkan Jakarta, dan gak akan ada lagi tante yang ngomong : "Kalau telepon tuh sama pacar kek, ini sama cewek"

Gak akan ada lagi yang sms "tlp gue Swis" atau "angkat tlp gue Swis"
Gak akan ada lagi yang bilang "Gue galau Swis. GALAU!!!!"

Lora itu teman senasib, seperjuangan dan sepenanggungan gue. Sementara gue? Dianggap sebagai teman galau *nyesek, baygon rasa stawberry*

Yang terbaik untuk Lora selalu gue doakan. Walau gue pasti akan kesepian. Sangat kesepian. Tanpa Lora, yah gue gak tahu apa jadinya gue.

Harapan gue untuk Lora cuma satu : Jangan pernah ngeluh dan bilang gak suka atau gak tahan atau sebaginya di tempat baru lo!

Good friend is not a good motivator, but is a good listener (Aliit Susanto, 24 tahun, tuna wisuda)

No comments:

Post a Comment