Wednesday, 11 April 2012

Ketika Keperawanan itu dipertanyakan

Dear Arya,
tau ga aku pagi-pagi udah dapat wejangan yang membuat otakku berputar keliling-keliling. Pagi-pagi udah membahas hal seperti ini. coba ada kamu, pasti aku tanya kamu. ahahhah
Arya, tau ga, aku salut karena sepupumu bisa menerima wanita yang sudah tidak bisa "menjaga" dirinya.
Aku kaget kenapa bisa ada bahasan seperti tadi itu :( Aku bingung. tapi tau ga Arya, bab 4 novelku itu judulnya sama seperti post-ku ini. Kamu pasti bingungkan? Aku juga bingung kenapa aku bisa se-ekstem ini. Aku bingung banget.  Tapi aku beruntung Arya, masih ada orang yang mau berkomentar tentang hal itu untuk membantuku melanjutkan novelku yang tertunda.
Tuhan melancarkan semuanya di tahun ini, aku harap semua keinginanku di berikan oleh Tuhan. Walaupun Tuhan masih belum mengizinkan kita bertemu walau hanya di alam mimpi.
Arya, aku lagi jatuh cinta :) Pria itu ada di dekatku, dia lebih tua dariku, jika kamu masih hidup, aku yakin dia seumuran denganmu. Dia selalu mampu membuatku tertawa, dia buka pria yang mengekang dan memaksaku untuk melakukan sesuatu. Dia selalu membuatku tertawa di sepanjang hari.

Arya, tau ga? Waktu kamu di Jogja, waktu kamu lagi sakit, aku juga sakit. Dadaku sesak, dan dokter tidak bisa mengetahui penyakitku. Tau ga? Dokter menduga aku sakit jantung, hahahha.
Lalu karena obatnya ga manjur, aku pergi ke dokter lain, dan namanya dr. Nino. Dia tampan sekali, wajahnya arab seperti Rexa. Dia sangat lemah lembut. Dalam sekejab dia langsung menyimpulkan bahwa aku sakit maag. Jauh berbeda dengan dokter pertama tadi. Aku kagum pada dokter Nino.
Arya segini saja ya dulu, aku masih sibuk :)

No comments:

Post a Comment